P1 M.2 uP uC






1. Komponen [kembali] 

Gambar 1. Arduino
Gambar 2. Bentuk hardware motor driver
Gambar 3. Bentuk hardware motor dc

Gambar 4. Motor driver

Gambar 5. Motor DC

Gambar 6. Baterai


2. Rangkaian Simulasi [kembali]



3. Flowchart [kembali]




4. Listing Program [kembali]

#define in1 9
#define in2 10
#define duration 2000

void setup() {

  pinMode(in1, OUTPUT);
  pinMode(in2, OUTPUT);
  
}

void loop() {

digitalWrite(in1, HIGH);
  digitalWrite(in2, LOW);
 delay(1000);

 digitalWrite(in1, LOW);

 digitalWrite(in2, LOW);
 delay(1000);

 digitalWrite(in1, LOW);

 digitalWrite(in2, HIGH);
 delay(1000);

 digitalWrite(in1, LOW);

 digitalWrite(in2, LOW);
 delay(1000);

}

5. Video Simulasi [kembali]







6. Analisa [kembali]

Soal :

Pada saat pin Enable sebelumnya terhubung, kemudian diputus tapi kenapa masih bisa jalan atau bergerak?

Jawab :

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui fungsi dari pin enable adalah mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakkan motor. Ini merupakan salah satu kesalahan dalam simulasi rangkaian,yang mana pin enable tersebut tidak boleh diputus karena fungsinya tadi, sehingga pada saat diaplikasikan pada alat maka motor tidak akan bergerak. Enable dihubungkan pada power atau tegangan sumber yang terdapat pada driver motor. Hal ini berfungsi untuk mengaktifkan pin-pin input pada driver motor yang digunakan. Misal pin En2 untuk pin in3 dan in4 dan pin-pin input dihubungkan pada pin-pin PWM Arduino, pin 6 dan 5. Dengan begitu, ketika motor DC dihubungkan pada out1 dan out2, maka motor DC pun dapat berputar sesuai dengan yang diprogramkan. Namun, ketika pin En2 diputuskan dari power, terlihat pada proteus bahwa motor DC tetap bergerak sesuai dengan yang diprogramkan. Pada rangkaian simulasi proteus terjadi suatu kondisi yang disebut  “plotting” dimana driver IC L293D pin enable(EN2) tidak mengetahui kondisi dari programnya apakah high atau low ditandai dengan berwarna abu-abu. Sehingga motor DC tetap bergerak sesuai program yang telah dibuat pada proteus. Padahal jika diterapkan pada hardware, motor DC akan mengalami error atau kegagalan. Untuk menghindarinya, jika ingin pin-pin input tersebut bisa digunakan, maka pin Enable harus dihubungkan pada power, sebaliknya jika tidak ingin menggunakan pin-pin input tersebut, maka pin Enable harus dihubungkan pada ground.

   

7. Link Download [kembali]

Link HTML Download disini
Link Video Download disini 
Link Rangkaian Download disini
Link Program Arduino Download disini





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRAKTIKUM MIKRO PROSESSOR DAN MIKRO KONTROLER (A) BAHAN UNTUK PRAKTIKUM  MIKRO PROSESSOR DAN MIKRO KONTROLER   2020          Oleh :  DEVARA ...